1 Negeri Sampah Awalnya aku terkejut setelah istriku membuang sampah di sungai belakang rumahnya. Bagaimana tega, air yang sebegitu jernihnya ditimpa sampah dapur. " Kok dibuang ke sungai Dik " tanyaku pada istri yang baru saja kunikahi semingu lalu. " Terus dibuang kemana mas " jawabnya, menanya balik padaku.
Banjir Akibat Sampah – Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi tiap tahunnya pada musim hujan. Dan semakin kesini, bencana banjir justru semakin banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia dan juga semakin besar dampaknya bagi warga masyarakat. Peristiwa banjir sering dikaitkan dengan persoalan pengelolaan sampah yang kurang bijak dari masyarakat. Pembuangan sampah sembarangan serta banyaknya sampah yang belum dikelola dengan baik mengakibatkan sumbatan aliran sungai hingga menimbulkan banjir. Akibat banyaknya tumpukan sampah tersebut, banjir pun meluap semakin tinggi dan menimbulkan kerusakan serta kerugian material yang besar. Seringkali masalah banjir dinilai sebagai kesalahan pemerintah dalam pembangunan tata kota ataupun kebijakan lainnya. Padahal salah satu penyebab banjir juga berasal dari kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah. Sudah banyak peristiwa banjir di daerah terbukti karena masalah sumbatan sampah di aliran air sungai. Berikut ini beragam dampak bencana banjir akibat dari semakin banyaknya tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Baca juga Indonesia Darurat Sampah! Dampak Bencana Banjir dan Sebabnya Pada awal tahun 2022 ini, bencana banjir sudah menerjang sejumlah daerah menurut BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Adapun daerah tersebut seperti di Aceh Timur, Semarang, Jambi, Kediri, DKI Jakarta, Cirebon, Keduru, Nunukan, Jayapura, Serang, Jember, Garut, Padang Lawas, Konawe, dan lainnya. Selain dari sebab peristiwa alam dan kondisi alam yang statis, banjir pun banyak disebabkan oleh aktifitas atau perilaku manusia. Penggundulan hutan, pemanfaatan daratan untuk pemukiman, pembuatan saluran air yang tidak baik, serta pembuangan sampah sembarangan telah menjadi sebab-sebab pemicu tingginya banjir di berbagai wilayah tersebut. Beberapa peristiwa banjir di daerah terjadi akibat dari tumpukan sampah dan masalah pengelolaan sampah yang kurang baik. Apa saja sih sebenarnya dampak dari bencana banjir bagi masyarakat? Berikut ini berbagai dampak kerugiannya, antara lain; 1. Masalah Kerusakan Infrastruktur Bangunan dan Transportasi Semakin besar banjirnya maka akan semakin banyak kerusakan yang terjadi salah satunya adalah infrastuktur bangunan dan segala isinya. Beberapa peristiwa banjir bandang di daerah mengakibatkan ratusan rumah rusak, pun dengan segala perabotan rumah tangga, serta fasilitas umum hingga mampu merubuhkan jembatan. Kerugian yang dialami bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tidak hanya perumahan tapi juga gedung-gedung perkantoran, pabrik dan selainnya pun bisa terkena dampaknya. Segala aktifitas dan kegiatan produktif pun berkurang drastis akibat rusaknya segala infrastruktur tersebut. Peralatan transportasi pun juga tidak bisa digunakan akibat banjir, warga tidak bisa melewati jalan yang tergenang air. Kerusakan-kerusakan ini pun membawa kerugian secara ekonomi. 2. Masalah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Tidak hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur dan lumpuhnya aktifitas transportasi, bencana banjir juga bisa mengakibatkan kerusakan atau pencemaran lingkungan. Adapun kerusakan lingkungan yang ditimbulkan seperti banyaknya pepohonan yang tumbang, hasil pertanian yang terendam sehingga petani tidak bisa panen ataupun hasil panen yang membusuk akibat banjir. Lingkungan pemukiman yang kotor dan penuh sampah ataupun lumpur bercampur jadi satu serta memicu berbagai macam masalah kesehatan. Air banjir yang selalu menggenangi daratan juga bisa mengakibatkan terkikisnya tanah dan jalan yang bisa memicu terjadi longsor. Baca juga Isu Perubahan Iklim, Siapkah Kita Menghadapinya? 3. Masalah Kesehatan Tidak hanya mengakibatkan kerusakan infrastruktur bangunan dan lingkungan. Bencana banjir pun menimbulkan penyakit ke warga seperti penyakit infeksi kulit, kencing tikus, diare, demam, sesak nafas dan berbagai penyakit lainnya. Penyakit infeksi kulit terjadi akibat paparan langsung dari air banjir yang terkontaminasi bakteri pada kulit. Sedangkan penyakit kencing tikus atau Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang ada pada tanah atau air serta tanaman yang terkontaminasi dengan urine binatang terinfeksi. Adapun penyakit diare yang disebabkan kurangnya air bersih atau air yang sudah terkontaminasi bakteri atau virus akibat banjir. Selain itu, potensi besar munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue DBD yang disebabkan oleh sisa genangan air banjir tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypty. Dan penyakit yang sering muncul pula saat bencana banjir yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA seperti batuk, pilek, demam, nyeri dada hingga sesak napas. 4. Menyebabkan Kematian Peristiwa banjir yang melanda beberapa daerah juga telah mengakibatkan kematian warga. Besarnya bencana banjir yang melanda pemukiman warga seperti banjir bandang berdampak pada longsornya tanah dan menghantam pemukiman. Berdasarkan kejadian banjir dari berbagai wilayah, ada pemukiman warga yang terendam dengan ketinggian diatas 1 meter hingga 5 meter dan menyebabkan kematian. Contohnya, kabar terbaru pada tanggal 1 Maret 2022 telah terjadi banjir bandang di Kota Serang, Banten. Diketahui dari banjir bandang tersebut terdapat 5 orang meninggal akibat derasnya banjir bandang yang menerjang pemukiman warga. Tidak hanya itu, ribuan KK atau rumah warga terendam banjir hingga ketinggian 5 meter dan seluruh aktifitas warga Serang berhenti total. Baca juga Peduli Lingkungan dengan Bijak Kelola Sampah dari Rumah Sampah sebagai Penyebab Banjir dan Bencana Kerusakan Lingkungan Lainnya Masalah banjir memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, namun salah satunya yang sering menjadi penyebab adalah banyaknya tumpukan sampah. Banjir yang ditimbulkan akibat gunungan sampah hingga membuat sumbatan aliran air sering dijumpai diberbagai daerah. Jika ditelusuri lebih dalam, ada berbagai hal yang membuat sampah menjadi penyebab banjir dan kerusakan lingkungan lainnya, sebagai berikut 1. Sampah Plastik Sulit Terurai Sebabkan Kerusakan Tanah dan Ekosistem Laut Salah satu jenis sampah yang membahayakan ekosistem dan memicu kerusakan lingkungan yakni sampah plastik. Sifat sampah plastik yang sulit terurai dimana membutuhkan waktu kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar bisa terurai sempurna bisa memicu banyak persoalan. Sampah plastik yang tidak mudah terurai tersebut bisa membunuh hewan dan merusak lingkungan seperti merusak kualitas kesuburan tanah dan merusak ekosistem laut. Racun yang terdapat pada partikel plastik bisa membuat hewan pengurai dalam tanah terbunuh, menurunkan kesuburan tanah dan mengganggu jalur resapan air dalam tanah. 2. Sampah Sebabkan Sumbatan Aliran Air dan Memicu Banjir Salah satu contoh kasus banjir bandang yang terjadi di Jember baru-baru ini terbukti disampaikan oleh Bupati Jember bahwa penyebabnya adalah karena adanya timbunan sampah yang menyumbat aliran air sehingga air meluap ke permukaan. Tidak hanya di wilayah Jember, di wilayah lain seperti Jabodetabek juga sering diberitakan bahwa tumpukan sampah sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir yang meluap dan menerjang pemukiman warga. 3. Tumpukan Sampah Sebabkan Longsor Sampah hingga Berakibat Kematian Kita tentu tak bisa melupakan kejadian tragis yang terjadi beberapa tahun lalu dimana ada ratusan warga meninggal dikarenakan longsoran tumpukan sampah. Peristiwa tersebut pun akhirnya menjadi peristiwa yang dikenang dan diresmikan menjadi peringatan Hari Peduli Sampah Nasional HPSN. Tujuan adanya peringatan tersebut tidak lain adalah untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya sampah, dan ajakan untuk peduli terhadap pengelolaan sampah. Baca juga 21 Februari, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional HPSN 4. Pembakaran Sampah Plastik Sebabkan Polusi dan Memicu Berbagai Penyakit Adanya pembakaran sampah yang tidak sempurna pada sampah plastik bisa memicu dioksin di udara dan jika dihirup manusia bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan syaraf, hepatisis, pembengkakan hati, hingga gejala depresi dan kematian. Selain sampah plastik, jenis sampah lainnya juga memicu berbagai sumber penyakit seperti penyakit kulit, ISPA, dan selainnya. Kesimpulan Itulah berbagai ulasan mengenai dampak banjir serta penyebabnya. Sebab pemicu banjir bisa beragam, selain masalah kondisi alam, tingginya curah hujan, juga karena perbuatan manusia seperti masalah pembuangan sampah sembarangan. Banjir sebagai akibat dari tumpukan sampah dan pengelolaan sampah yang kurang baik di berbagai wilayah telah menimbulkan berbagai kerugian. Dengan adanya informasi ini, harapannya semua warga masyarakat semakin kuat kesadarannya untuk bijak mengelola sampah dari rumah masing-masing. Warga masyarakat bisa mulai peduli terhadap sampah dengan memperhatikan prinsip 3R Reduce, Reuse dan Recycle. Baca juga Tingkatkan Tabungan dan Amalan Sedekah dengan Menjadi Nasabah Bank Sampah Jika Anda kesulitan mengelola sampah rumah dan sampah industri Anda, silakan bergabung dengan Bank Sampah Induk Surabaya atau hubungi langsung admin untuk mendapatkan informasi lengkap serta layanan pengelolaan sampah secara profesional. Kebiasaanini telah dilakukan bertahun-tahun. Lagian tidak akan memakan waktu banyak untuk melemparkan sekantong sampah ke sungai. Kekurangan yang lain karena tidak tersedianya tong sampah yang cukup oleh pemerintah dan adanya iuran sampah bulanan. Bukan rahasia umum lagi kalau ada tanah kosong yang tidak ditempati, dipenuhi oleh sampah-sampah. CERPEN TENTANG LINGKUNGAN SUNGAI BERSIH, BANJIR PUN PERGI Riza, Reza, dan Rozi adalah tiga orang siswa SMP negeri 1 Pasuruan yang telah berteman sejak mereka TK. Ketiga siswa tersebut sangat gemar membersihkan lingkungan sekolah. Tidak heran bila bapak atau ibu guru menjadikan mereka sebagai tauladan bagi siswa yang lain. Suatu hari di bulan September, mereka sedang bermain – main di sungai selepas pulang sekolah. Mereka memang gemar mencari ikan untuk kemudian digoreng dan dijadikan lauk makan siang. Ukuran sungai yang tidak begitu besar membuat mereka mudah berjalan dari ujung ke ujung bagian sungai. Mereka menjumpai banyak sekali sampah di pinggir sungai. Mulai dari plastik, botol – botol, dll. Setelah kelelahan dan beristirahat di pinggir sungai, Riza pun berkata kepada Reza dan Rozi tentang sampah yang banyak mereka jumpai di pinggir sungai. Mereka pun sepakat bahwa sampah yang menumpuk di sungai bisa mengakibatkan banjir saat musim hujan nanti. Suatu pagi pada saat jam istirahat di sekolah, Riza, Reza, dan Rozi pergi ke kantor guru. Mereka menemui Bapak Leo, Wali Kelas mereka. Riza menceritakan tentang banyaknya sampah yang ada di sungai, cerita Antok pun ditimpali dan dilengkapi oleh Reza dan Rozi. Mereka memberikan usul kepada Wali Kelas mereka untuk mengadakan acara bersih sungai pada saat acara bersih – bersih sekolah yang rutin dilakukan setiap hari Jum’at minggu ke-2 setiap bulannya. Usulan mereka pun ditanggapi dengan positif oleh Wali Kelas. Akhirnya tibalah hari dimana acara bersih – bersih sungai itu dilaksanakan. Pada pagi hari, Kepala Sekolah memberikan arahan kepada semua siswa tentang pentingnya sebuah sungai yang bersih. Kepala Sekolah juga meminta kepada semua siswa untuk membersihkan sungai dengan sungguh – sungguh dan tak lupa Kepala Sekolah menyampaikan hal – hal yang tidak boleh dilakukan selama acara bersih – bersih sungai berlangsung. Selesai acara pengarahan, dengan berbondong – bondong dan didampingi oleh Wali Kelas, para siswa menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh dari sekolahan. Sesampainya di tepi sungai, Wali Kelas membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan ada 1 orang siswa yang menjadi ketua serta koordinator kelompok. Acara bersih – bersih sungai berlangsung selama 2 jam. Setelah acara bersih – bersih sungai selesai, tampak beberapa gundukan sampah yang berhasil dikumpulkan oleh para siswa. Sampah – sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk milik Dinas Pekerjaan Umum yang memang sengaja didatangkan untuk mengangkut sampah sungai. Sungai pun kini tampak sangat bersih. Wali Kelas menjelaskan tentang arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar terbebas dari banjir saat musim hujan datang. Oleh karena itu, kita harus selalu emnjaga kebersihan lingkungan sekitar kita termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya banjir Cerpen"Sampah" Gara-Gara Sampah Saat malam hari , tiba-tiba hujan mengguyur desa Suka Duka hingga pagi tiba hujanpun tak kunjung berhenti sehingga terjadilah banjir . Penduduk desa Suka Duka semua khawatir mereka segera menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang-barang yang mereka perlukan . - Polusi sampah menjadi salah satu krisis yang melanda dunia saat ini. World Bank mencatat setidaknya terdapat 2,01 miliar ton sampah padat yang dibuang setiap tahunnya. Bahkan, 33 persen dari jumlah sampah yang dibuang tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan. Apabila kondisi ini terus berlanjut, diperkirakan pada 2050 jumlah sampah global akan mencapai 3,40 miliar ton. Jumlah yang cukup untuk meningkatkan berbagai macam masalah lingkungan dan kesehatan. Pengertian Sampah Sampah merupakan material tak terpakai yang dibuang oleh manusia. Menurut e-book "Sampah dan Pencemaran" terbitan Kemendikbud, sampah juga bisa disebut dengan limbah. Sampah dapat dikurangi apabila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Namun, banyak kasus saat sampah bukan dikelola tapi justru dibuang di sembarang tempat. Sampah-sampah yang dibuang di sembarang tempat dapat menumpuk dan mencemari lingkungan. Selain itu dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan menjadi sumber penyakit. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sifatnya, sampah dibedakan menjadi sampah padat dan sampah cair. Sampah padat biasanya berupa kayu, kertas, plastik, hingga barang-barang logam. Sementara sampah cair biasanya berupa bahan-bahan cair, seperti minyak, limbah cair, dan zat-zat kimia. Berdasarkan materi penyusunnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik juga merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti sampah dapur sisa-sisa kulit buah, sayur, telur, dan sebagainya, makanan sisa, kayu, hingga bangkai. Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk. Sementara, sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan sintetis, seperti plastik, logam, karet, kaleng, kaca dan sebagainya. Sampah anorganik cenderung terurai lebih lama dibandingkan sampah organik, sehingga memerlukan pengelolaan khusus agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan. Meningkatkan pencemaran air, tanah, dan udara Sampah sebaiknya dibuang pada tempatnya dan diolah dengan benar. Apabila sampah dibuang sembarangan apalagi tanpa diolah dapat menyebabkan berbagai pencemaran termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Sampah mencemari air Sampah cair seperti limbah tekstil, zat kimia, atau minyak apabila dibuang ke sungai atau laut tanpa diolah dapat mencemari air. Selain itu, banyak kasus sampah padat dibuang sembarangan di laut dan sungai yang menyebabkan perairan menjadi kotor, akibat yang ditimbulkan antara lain Terganggunya ekosistem laut dan sungai karena banyak makhluk hidup yang mati keracunan limbah kotor. Sampah menyumbat arus sungai dan menyebabkan sungai meluap dan banjir di lingkungan sekitar, khususnya saat musim hujan tiba. Tumpukan sampah yang basah menjadi sarang jentik-jentik nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah. Air yang tercemar bila dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan dan diare. Lingkungan sekitar yang airnya tercemar oleh sampah menimbulkan bau busuk. Sampah mencemari tanah Tidak hanya mencemari air, tanah juga dapat tercemar akibat sampah. Banyak jenis sampah membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk bisa terurai. Padahal sampah muncul dan dibuang setiap harinya. Sampah yang ada kemudian terus bertambah dan menumpuk mencemari tanah, akibatnya Kesuburan tanah berkurang akibat bakteri pengurai tanah mati. Tanah yang tidak subur sulit ditanami tanaman. Petani kekurangan lahan untuk bercocok tanam karena banyak wilayah tertumpuk sampah. Menyebabkan kontaminasi dan pencemaran air bawah tanah dan air sumur. Air yang terkontaminasi berbahaya bila dikonsumsi. Tumpukan sampah menjadi sarang nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah. Sampah mencemari udara Limbah pabrik, proses pembakaran sampah, dan limbah kendaraan berbahan bakar fosil merupakan beberapa aktivitas penyumbang polusi udara paling umum. Sampah atau limbah gas yang dibuang dapat mencemari udara dan mengakibatkan berbagai kondisi termasuk Udara kotor menyebabkan langit keruh dan kabut asap. Kabut asap yang mengandung karbon dioksida CO2 yang berbahaya bagi mata dan pernapasan. Perubahan iklim akibat suhu bumi yang terus meningkat yang berujung pada pemanasan global dan kekeringan. Rusaknya rantai makanan karena sedikit makanan yang tersedia akibat kekeringan. Terjadi kepunahan pada hewan dan tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi bumi. Udara kotor yang dihirup dapat memicu penyakit pernapasan dan penyakit berbahaya lainnya seperti kanker. Sebabkan bencana banjir Menurut Radio Edukasi Kemendikbud, proses terjadinya banjir dikarenakan banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah. Akibatnya, air meluap dan membanjiri pemukiman-pemukiman di sekitarnya. Dalam kasus yang parah, banjir tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga nyawa. Korban meninggal karena banjir bisa karena tenggelam, tertimpa reruntuhan, atau terinfeksi penyakit yang muncul dari banjir seperti diare atau demam berdarah. Sebabkan bencana longsor sampah Selain banjir, sampah juga menyebabkan longsor sampah. Mirip dengan tanah longsor, longsor sampah ini terjadi di area tumpukan sampah yang biasanya banyak terdapat di tempat pembuangan akhir TPA.Longsor sampah bisa sangat berbahaya karena dapat menimbun pemukiman sekitar, seperti rumah dan jembatan. Selain itu, bencana ini dapat menimbulkan korban jiwa. Salah satu kasus longsor sampah yang pernah terjadi di Indonesia adalah longsor sampah di Desa Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada tahun 2005. Bencana ini menyebabkan 86 rumah, 8,5 hektar kebun dan lahan milik warga sekitar terkubur longsor. Baca juga Jenis Bencana Alam Penyebab & Cara Selamatkan Diri Saat Bencana Bencana Alam yang Disebabkan Manusia dan Cara Mencegahnya - Sosial Budaya Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Nur Hidayah Perwitasari Danpekerja sebagai Tukang Sampah itu pekerjaan yang baik, bapak pun ikhlas menjalankan semua ini. Karena kebersihan ini bukan hanya bapak yang merasakan kenyamanan, tetapi semua orang bisa menikmati kenyamanan dari kebersihan ini :)" jawab Tukang Sampah. Nada terharu mendengar jawaban dari Tukang Sampah itu, yang benar-benar mulia dan ikhlas

Ilustrasi banjir. S. Nugroho Jakarta Cara mencegah banjir memang harus dimulai dari diri sendiri. Salah satu hal utama yang mesti diperhatikan dalam mencegah terjadinya banjir adalah kebersihan lingkungan. Untuk itu, membuang sampah pada tempatnya menjadi cara paling utama dan paling efektif. Kepala BNPB Indonesia Miliki Jenis Bencana Terlengkap di Dunia Pengertian Pemanasan Global dalam Perubahan Iklim, Penyebab, dan Cara Mencegahnya Cara Mencegah Penyakit saat Banjir, Jaga Kebersihan dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Namun, tidak hanya membuang sampah pada tempatnya saja yang diperlukan untuk mencegah banjir. Sistem penyaluran air, menanam pohon, membuat sumur serapan, hingga membersihkan selokan ecara rutin bersama-sama juga perlu dilakukan. Cara mencegah banjir bisa kamu lakukan dari lingkungan rumah terlebih dahulu. Dengan kesadaran setiap orang akan keadaan lingkungannya, perlahan-lahan banjir dapat diatasi dengan baik. Jadi, mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu untuk mencegah banjir yang merugikan banyak orang. Berikut rangkum dari Jakarta Smart City dan sumber lainnya, Sabtu 20/2/2021 tentang cara mencegah berjalan menyusuri banjir di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu 20/2/2021. Curah hujan yang tinggi menyebabkan kawasan tersebut terendam banjir setinggi orang dewasa. TalloBuang Sampah di Tempatnya Cara mencegah banjir yang paling utama adalah membuang sampah pada tempatnya. Kamu mungkin sudah cukup bosan mendengar pesan “buanglah sampah pada tempatnya” dan banyak juga orang yang menyepelekannya. Tak banyak orang yang benar-benar melakukannya, padahal buang sampah sembarangan berpotensi tinggi menyebabkan kebanjiran. Bahkan jika sampah tidak dibuang di sungai sekalipun. Sampah yang berserakan di jalan serta di tempat-tempat lainnya dapat terbawa angin hingga ke permukaan air, atau jika hujan sampah-sampah tersebut akan tersapu air hujan ke got dan saluran-saluran air. Walaupun kamu merasa itu hanya sedikit, sampah yang kamu buang sembarangan akan terkumpul dengan sampah-sampah lainnya dan akhirnya menghambat aliran air. Air akan menciptakan genangan yang dapat mengakibatkan banjir Tanam Pohon atau Tanaman di Sekitar Rumah dan Lingkungan Menanam pohon juga dapat menjadi salah satu cara mencegah banjir yang efektif. Pohon dan tanaman hijau dapat mencegah terjadinya banjir. Namun tak banyak yang tahu cara kerja pohon mengatasi debit air berlebih. Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur bagi air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Tanpa tanaman, air hujan kerap kali tidak menembus tanah secara dalam karena bebatuan. Selain itu, jika di lingkungan rumah kamu masih ada taman atau pepohonan yang rindang, pastikan untuk tidak menebangnya. Hal ini untuk melancarkan penyerapan air hujan, yang tentunya akan menjauhkan lingkungan dari Mencegah Banjir Mulai dari Diri SendiriWarga berjalan menyusuri banjir yang menggenangi kawasan Jalan Wolter Monginsidi Jakarta dan sekitarnya, Sabtu 20/2/2021. Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Jumat 19/2 membuat sejumlah titik di Jakarta terendam banjir. FithriansyahMembuat Sumur Serapan Biopori Mandiri Membuat lubang biopori dan sumur serapan akan mengurangi potensi banjir karena air akan terserap ke tanah. Hal ini penting terutama bagi kamu yang tinggal di area pemukiman dengan permukaan tanah yang dilapisi aspal secara dominan. Tak hanya itu cara mencegah banjir ini juga dapat meningkatkan cadangan jumlah air tanah yang kini kian menipis. Memperbaiki dan Menata Kembali Sistem Penyaluran Air Sifat air ialah mengalir dari tempat tinggi ke rendah, apabila sistem pengaliran air berjalan sempurna tak akan ada air yang menumpuk di daerah tertentu. Oleh karena itu, kamu perlu membuat saluran air yang baik di sekitar rumah, agar air hujan yang turun tidak menumpuk di atas permukaan tanah atau aspal di sekitar rumah. Selain itu, bagi kamu yang memiliki pekarangan atau halaman rumah, usahakan untuk tidak menutup semuanya dengan beton atau aspal. Jika tidak memungkinkan untuk menjadikannya sepenuhnya tanah, gunakanlah paving sehingga masih ada lahan untuk penyerapan air. Tanggul di sungai berfungsi untuk meminimalisir luapan air, sedangkan sumur buatan memiliki fungsi menyedot air dengan cepat di daerah rawan banjir seperti Mencegah Banjir Mulai dari Diri SendiriCara Mencegah Banjir Mulai dari Diri SendiriMembersihkan Selokan Secara Rutin Cara mencegah banjir selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan selokan di lingkungan rumah. Melakukan kerja bakti dengan orang-orang yang dekat tempat tinggal kamu bisa dilakukan secara rutin. Tidak harus tiap hari atau tiap minggu, kamu bisa melakukannya setiap dua minggu atau setiap bulan. Selain bisa mencegah banjir, kegiatan ini juga akan mencegah selokan menjadi sarang nyamuk dan tikus penyebab penyakit. Hindari Membangun Rumah di Pinggir Sungai Menghindari membangun rumah di pinggir sungai juga bisa dilakukan sebagai cara mencegah banjir. Membangun rumah di tepi sungai memiliki banyak risiko sekaligus bisa merusak lingkungan karena sampah rumah tangga jadi jauh lebih mudah hanyut di sungai. Tidak hanya itu, lingkungan yang biasanya terlalu padat di pinggir sungai bisa menjadi tempat berkembangnya berbagai penyakit yang bersumber dari sanitasi yang buruk. Cara mencegah banjir memang merupakan usaha bersama-sama setiap orang. Oleh karena itu, memulai langkah pencegahan dari diri sendiri terlebih dahulu dapat berpengaruh terhadap lingkunganmu. Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya cara mencegah banjir mulai dari sendiri ini, maka semakin mudah menghindari bencana ini terjadi.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

banjirbukan hanya saat kedatangannya membuatku susah,tetapi yang cukup merepotkan adalah ketika banjir itu telah pergi meninggalkanku dan menyimpan lumpur untukku sebagai pekerjaan banjir telah telah pergi tanpa pamit sebagaimana datangnya tanpa pamit.sebuah problem bagiku karena aku telah berjanji pada siswaku untuk memberi
JAKARTA, - Sampah menjadi salah satu penyebab genangan saat hujan mengguyur wilayah DKI Jakarta Selatan sejak Jumat 17/1/2020 malam hingga Sabtu18/1/2020 pagi. "Sampah salah satunya, saat petugas melakukan pembersihan masih ditemukan banyak sampah di saluran air," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air SDA Kota Jakarta Selatan, Junjung saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu 19/1/2020.Beberapa lokasi genangan yang banyak ditemukan sampah, antara lain, kolong Jembatan Semanggi, Jalan Gatot Subroto depan Balai Kartini dan depan Dinas Pendidikan di Setiabudi. Selain sampah, genangan juga disebabkan kontur wilayah yang lebih rendah sehingga saat hujan dengan curah tinggi mudah terjadi genangan. Baca juga Cerita Ahok, Butuh 3 Tahun Sosialisasi Sebelum Relokasi Warga demi Normalisasi Sungai"Ada juga karena luapan, luapan saluran PHB penghubung, ke arah Kali Grogol, di kali ada penyempitan, jadi mudah meluap," kata Junjung. Untuk mengatasi genangan, lanjut Junjung, pasukan biru turun langsung ke lapangan membersihkan sampah-sampah, pembersihan tali dan mulut air serta mengoperasikan pompa portabel dan pompa situasional. Hujan lebat yang turun sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi menimbulkan genangan di sejumlah titik di antaranya di Jalan Gatot Subroto depan Balai Kartini, depan Dinas Pendidikan Setiabudi, Jalan Hang Lekir di Kebayoran Lama, Semanggi depan Kampus Atmajaya dan kolong Semanggi. Baca juga Ini Daftar Jalan yang Sudah Surut Setelah Banjir, Tiga Kawasan Masih Tergenang Lalu di Kemandoran Plus dan Perumahan Loka Permai, Gandaria Selatan. Genangan merendam permukaan jalan dengan ketinggian antara 15 centimeter cm hingga selutut orang dewasa. Guna mencegah genangan, Kasudin SDA Jakarta Selatan, Mustajab bersama pasukan biru melakukan kerja bakti di Kecamatan Jagakarsa, tepatnya di PHB Babakan Atas Segmen Gang Family RT 11/RW 09 Kelurahan Srengseng, Kecamatan Jagakarsa. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Karenaitu, pihaknya minta warga tidak buang sampah ke saluran drainase. Apalagi, saat ini curah hujan cenderung meningkat dan masyarakat dapat mengantisipasi banjir tersebut dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Kami meyakini jika saluran drainase itu debitnya air berjalan lancar dipastikan tidak menimbulkan banjir, " katanya menjelaskan. Hai, Sobat Guru Penyemangat, pernahkah Sobat bertanya kepada diri sendiri mengapa kita harus membuang sampah pada tempatnya meskipun sudah ada petugas pembersih sampah?Agaknya pertanyaan di atas cukup menggelitik, ya, kan?Bila diperkenankan untuk menjawab, maka jawaban Guru Penyemangat ialah karena petugas pembersih sampah itu cuma sedikit, sedangkan jumlah kita sebagai masyarakat sangat demikian, kalaulah kemudian setiap warga membuang sampah sembarangan dan menunggu petugas kebersihan untuk membersihkannya, maka dunia ini bisa saja penuh dengan pada sajian kali ini bakal menghadirkan cerpen bertema pentingnya menjaga pendek berikut berkisah tentang betapa pentingnya kesadaran diri dalam menjaga kebersihan lingkungan dari disimak yaCerpen Pagi yang Mengubah SikapkuOleh Fahmi Nurdian SyahHari ini merupakan hari Minggu, ayah libur bekerja. Seperti hari minggu biasanya, pagi ini ayah telah bersiap-siap untuk berolahraga mengelilingi daerah sekitar pernah bilang jika berolahraga maka tubuh kita akan menjadi sehat dan kuat. Aku pun menghampiri ayah untuk ikut bersamanya. “Ayah bolehkah aku ikut?” memperlihatkan giginya dan menganggukkan kepalanya. Aku pun bersiap untuk pergi berlari pagi dengan ayah. Setelah bersiap, aku mulai berlari kecil dengan pagi sangat segar. Langit di pagi hari yang berwarna jingga terlihat sangat indah. Mentari mulai muncul ketika kami berlari. Sinarnya di pagi hari begitu hangat. “Pagi yang indah menyambutku hari ini," pikirku. Tak lama kemudian kami melewati gorong-gorong yang terbuka. Terdapat sampah yang berserakan di dalamnya. Sampah botol, plastik, gelas kertas dan lain-lain. Ayah menoleh ke arahku karena aku mulai melambat. “Kenapa Yana?” tanya ayahku.“Tidak apa-apa, Ayah,” jawabku dengan tersenyum. Kami lanjut berlari. Setelah beberapa menit kami berlari, akhirnya kami melewati jalan setapak di atas berjalan sedikit dari sana, melewati beberapa rumah, kami akan sampai di rumah kami. Aku mulai merasa letih dengan keringat yang membasahi tubuhku. Lariku mulai melambat. “Akhirnya sampai sungai," ucapku sambil melihat ayah yang tersenyum padaku. “Semangat, Yana.” Ayah yang tersenyum melihat kegembiraanku. Sambil berlari aku lihat sungai kecil itu. Banyak sampah yang tersangkut di bawah tapak ini dibangun di atas sungai dan sampah-sampah itu tersangkut di pinggir jalan. Karena aku sudah letih aku hanya berjalan terus supaya cepat sampai di rumah. Sesampainya di rumah, pak RT datang menyapa dan berbincang engan ayah di depan pagar rumah. Setelah bersalaman, aku masuk ke rumah menuju ke kulkas. “Segarrr." Seketika dahagaku hilang. Setelah berbicara dengan pak RT, ayah duduk di depanku dan minum air juga. Kemudian ia bilang ke ibu jika ada gotong royong RW 04. “Nanti ada gotong royong buat bersihin gorong-gorong dan sungai dekat RT 03. Semalam hujan, jadi sampah-sampah terbawa ke pinggir jalan. Air sungai juga tadi gak terlalu lancar. Iya kan, Yana?” “Ya. Masa, Bu, aku liat gorong-gorongnya dan di sungai banyak sampah-sampah yang nyangkut di pinggir jalan. Ibu kenapa banyak sampah?” tanyaku“Itu karena masih ada orang yang buang sampah sembarangan. Sepertimu, kemarin ibu lihat sepulang bermain kamu buang sampah jajan kamu di jalan," jawab ibuku yang duduk di sebelahku. Aku hanya tersenyum dan berkata “kan cuma buang sampah satu, Bu."Boleh Baca Cerpen Tentang Seseorang yang Hidup dari Sampah“Yana, buang sampah harus pada tempatnya. Jika kamu berpikir buang sampah satu gak apa-apa, bagaimana kalau ada 20 orang yang berpikir sama sepertimu? Jadi numpuk kan sampahnya.” Jelas yang mendengar pun menggeleng-gelengkan kepalanya.“Ada juga orang yang masih buang sampah bukan ke tempat pembuangan sampah tapi malah buang sampah ke sungai. Jadi ketika hujan turun, sampah-sampah tersebut menyumbat aliran sungai dan mengotorinya” lanjut kata ayah “Terus kenapa kita yang harus bersihin sampahnya yah? Tugasin saja kepada petugas kebersihan." “Yana, lingkungan ini juga lingkungan kita. Menjaga kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab kita, bukan hanya petugas kebersihan. Kita sudah diberi berkah oleh Yang Maha Kuasa berupa hujan. Jangan sampai hujan itu malah menjadi musibah karena ulah kita. Misalnya tadi waktu kita lari, kamu lihat kan gorong-gorong banyak sampahnya. Aliran sungai juga tersumbat gara-gara banyak sampah. Untung tidak menimbulkan banjir.” Ucap ayah “Iya Ayah maaf, Yana gak akan buang sampah sembarangan lagi." “Mulai sekarang buang sampah di tempatnya ya, Nak”, kata ibu sambil mengelus kepalaku.“Ya, Ibu," jawabku dengan menyesal.“Oke, sekarang kita siap-siap untuk gotong royong bareng warga," kata ayahku yang berjingkat dari tempat duduknya. “Siap, Ayah." Aku dan ayahku pun pergi bergotong royong dengan warga sekitar membersihkan Baca Cerpen Gotong RoyongSewaktu ayah dan warga membersihkan sungai, aku melihat dari samping dan membantu membuang sampah ke tempat yang sudah disediakan. Ibu bergabung dengan ibu-ibu yang lain memasak untuk diberikan warga seusai bergotong bergotong royong, gorong-gorong dan sungai terlihat bersih dan tidak ada sampah yang menggumpal. Warga sekitar pun diimbau untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah di sungai agar daerah kami tidak terkena tidak membuang sampah sembarangan, dapat menjaga kebersihan lingkungan.~ SELESAI~ XtX4CO.
  • 2joofp53ud.pages.dev/238
  • 2joofp53ud.pages.dev/22
  • 2joofp53ud.pages.dev/147
  • 2joofp53ud.pages.dev/70
  • 2joofp53ud.pages.dev/422
  • 2joofp53ud.pages.dev/467
  • 2joofp53ud.pages.dev/236
  • 2joofp53ud.pages.dev/112
  • cerpen tentang banjir karena sampah